Blockchain teknologi beroperasi berdasarkan mekanisme terdesentralisasi di mana blok informasi dihubungkan bersama, membentuk rantai yang tidak dapat diubah. Di bawah ini adalah analisis terperinci tentang cara Blockchain kerjanya, termasuk protokol keamanan dan proses verifikasi transaksi.
Blok Ditautkan Bersama
Setiap transaksi dan informasi baru dalam Blockchain jaringan dikonfirmasi dan dicatat dalam blok baru. Setiap blok berisi detail tentang transaksi, enkripsi, dan stempel waktu konfirmasi. Ketika sebuah blok baru dibuat, itu menunjuk kembali ke blok sebelumnya, membentuk rantai yang terus berkembang. Ini menciptakan integritas data karena memodifikasi informasi dalam satu blok akan memerlukan perubahan semua blok berikutnya dalam rantai, yang sulit dan praktis tidak mungkin.
Protokol Keamanan
Blockchain menggunakan serangkaian protokol keamanan untuk memastikan keamanan dan integritas data. Salah satu protokol yang paling krusial adalah Proof of Work(PoW) atau Proof of Stake(PoS). Di PoW, node dalam jaringan bersaing untuk memecahkan masalah matematika yang rumit untuk membuat blok baru. Node pertama yang berhasil menyelesaikan masalah diverifikasi, dan blok baru ditambahkan ke rantai. Di sisi lain, PoS memungkinkan node membuat blok baru berdasarkan jumlah mata uang kripto yang mereka pegang.
Proses Verifikasi Transaksi
Setiap transaksi di atas Blockchain perlu dikonfirmasi oleh sejumlah node dalam jaringan. Setelah transaksi ditambahkan ke blok baru, node memverifikasi validitasnya sebelum menerimanya. Proses verifikasi ini memastikan bahwa hanya transaksi valid yang ditambahkan ke dalam rantai, mencegah transaksi penipuan atau kesalahan.
Dengan demikian, penautan blok, protokol keamanan, dan proses verifikasi transaksi merupakan faktor penting yang berkontribusi pada transparansi, keamanan, dan keandalan teknologi Blockchain.